Senin, 04 Juni 2012

Dapur Muslimah


1. Menyusun Menu

Hal ini wajib dilakukan. Sebelum kita berbelanja bahan
makanan, kita harus terlebih dahulu menyusun menu sehingga belanja kita bisa
terkontrol dan sesuai kebutuhan. Efisien dan cermat. Agar lebih mudahnya, kita
menyusun menu dalam seminggu. Contoh: misalnya kesempatan kita berbelanja adalah
tiap hari Sabtu, maka kita susun menu harian dimulai dari hari Minggu hingga
hari Sabtu minggu depannya.

2. Membuat Daftar Belanja

Berpatokan dari daftar menu yang telah disusun, kita
bisa membuat daftar belanja. Misalnya untuk menu sayur sop bahan-bahan yang
harus dibeli adalah tetelan, wortel, buncis, kentang dll. Bila daftar belanja
sudah tersusun dengan baik, baru kita ke pasar, atau supermarket untuk
berbelanja. Bahkan kalau kita sudah terbiasa dengan ritme ini; menyusun menu dan
membuat daftar belanja, kita bisa membuat kalkulasi pengeluaran dalam seminggu
lo.


3. Menyiapkan Bumbu Jadi

Seringnya yang paling memakan waktu dalam memasak adalah
menyiapkan bumbu, apalagi masakan tradisional Indonesia biasanya kaya akan
bumbu. Nah, agar kita tidak repot dan menghabiskan banyak waktu saat harus
memasak, kita siapkan dulu beberapa bumbu jadi yang kita buat sendiri.
Menyiapkannya sudah pasti pada akhir minggu setelah belanja mingguan. Yang
paling mudah adalah menyiapkan bawang putih giling, bawang merah giling, serta
cabe giling siap pakai. Misal dalam seminggu kita sudah memperkirakan kurang
lebih bawang merah yang kita perlukan adalah 1/4 kg, maka setelah kita kupas
semua bawang merah tersebut, kita iris-iris tidak usah terlalu tipis, lalu kita
blender. Setelah diblender, kita didihkan sebentar di atas api kecil. Angkat.
Angin-anginkan. Setelah bawang merah giling dingin, simpan dalam toples kedap
udara. Masukkan dalam kulkas. Nah bawang merah instan buatan sendiri ini kita
bisa gunakan dalam seminggu. Hal yang sama kita lakukan untuk bawang putih dan
cabai. Tambahan lain; ketumbar, pala, serta merica juga bisa kita giling dan
simpan sebagai bumbu siap pakai lo. Selain efisien (lebih murah daripada beli
yang sudah dalam bentuk bubuk di pasar) juga higienis. Oya, menggilingnya tentu saja menggunakan mikser biar gak repot, toh. Terlampir adalah foto bawang merah giling dan bawang putih giling instan made in Ibu Eky :)


4. Menyiapkan Bahan/
Sayuran


Setelah urusan bumbu beres, sekarang tinggal urusan
sayur-mayurnya nih. Supaya praktis, semua sayuran saya kelompok-kelompokkan
berdasarkan menu yang akan dibuat lalu saya kupas, cuci dan potong-potong.
Setelah itu saya masukkan dalam kantung plastik dan saya beri label. Misal:
sayur sop, atau sayur bayam dll. Setelah itu plastik-plastik berisi sayuran yang
telah saya labeli tersebut saya simpan di dalam kulkas, siap diambil saat kita
memasak.

5. Menentukan Jadwal

Memasak
Sebagai ibu yang bekerja, waktu kita di rumah sangat
terbatas. Dengan waktu yang terbatas tersebut kita harus pandai-pandai mengatur
waktu antara urusan dapur dan urusan keluarga. Jangan sampai urusan dapur beres
tapi urusan keluarga terbengkalai; kita tidak mempunyai waktu untuk
bercengkerama bersama anak-anak dan suami, sayang kan... Menurut pengalaman
saya, ada dua waktu yang terbaik untuk memasak bagi para ibu bekerja; sepulang
bekerja dan pagi hari sebelum berangkat bekerja. Kita bisa memilih
salah-satunya, tapi jangan menggunakan kedua waktu tersebut untuk dapur, nanti
bagian anak-anak dan suami mana dong? Kalau saya, menimbang bahwa sepulang
bekerja adalah waktu yang terbaik untuk mengecek PR anak-anak dan melakukan
obrolan keluarga, maka saya memilih waktu pagi hari untuk memasak. Keburu nggak?
Keburu dong, kan ada manajemennya... bumbu-bumbu sudah ada yang instan made in
sendiri, bahan-bahan sayuran juga sudah dipotong-potong siap pakai, semua
tinggal tumis, atau di rebus. Praktis kan...

6. Alternatif Lain

Kadang pekerjaan saya mengharuskan saya untuk dinas ke
luar kota selama beberapa hari. Nah, pada saat-saat seperti ini mau tidak mau
urusan dapur saya serahkan kepada jasa katering kepercayaan yang membolehkan
kita menyusun menu sendiri. Proses pencarian jasa katering ini juga saya lakukan
pelan-pelan, mulai dari menelpon, mendatangi tempat usaha untuk melihat
kebersihannya serta cara pengolahannya, hingga mencicipi menu. Satu syarat saya
yang tidak bisa ditawar: No MSG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar