Senin, 04 Juni 2012

"Khadijah" Istri Rasulullah

Rasulullah, saw. berkata kepada Umar r.a. : "Maukah aku beri tahukan
kepadamu
tentang sebaik-baik harta simpanan ? Ia adalah wanita yang sholeh;
apabila
suami memandang kepadanya, maka dia merasa senang, jika suami
menyuruhnya, dia
menaatinya, dan jika suaminya tidak ada, dia memelihara diri dan harta
suaminya." (H.R.Abu Dawud) .

Gambaran seorang muslimah tetap kukuh di dalam batin dan hati nurani
kita.
Itulah gambaran ideal bagi perilaku wanita muslim, yang
kepemimpinannya
terhadap keluarga tampak dalam memikul tanggung jawab. Dia di dalam
rumah
suaminya sebagai pemimpin dan penanggung jawab terhadap apa yang
dipimpinnya.
Sesungguhnya, hubungan dia dengan suaminya adalah berlandaskan saling
mencintai, kasih sayang, pengutamaan orang lain, pemberian,
pengorbanan, dan
pembelaan.

Cukuplah sebagai pengakuan atas keutamaannya, bahwa hati pertama yang
mendenyutkan Islam dan diteranginya adalah hati seorang wanita yang
luhur budi
dan mulia, yaitu Khadijah binti Khuwailid r.a., isteri
Rasulullah,saw. ,
setelah itu tidak ada yang melebihinya dalam hal memuliakan dan
mengangkat
derajat wanita dalam Islam.

Tatkala Rasulullah,saw. mengalami rintangan dan gangguan dari kaum
Quraisy,
maka di samping beliau berdirilah Khadijah, r.a. Khadijah juga
menyiapkan
sebuah rumah yang nyaman bagi RAsulullah,saw. sebelum beliau diangkat
menjadi
Nabi dan membantunya ketika merenung di Gua Hira'. Khadijah adalah
wanita
pertama yang beriman kepadanya ketika Nabi berdoa (memohon) kepada
Rabbnya.
Khadijah adalah sebaik-baik wanita yang menolongnya dengan jiwa,
harta, dan
keluarga. Peri hidupnya harum, kehidupannya penuh dengan kebajikan
dan jiwanya
sarat dengan kebaikan.

Rasulullah,saw. bersabda : "Khadijah beriman kepadaku ketika orang-
orang
ingkar, dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan dan dia
menolongku
dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberikan apa-apa."

Kenapa kita bersusah payah mencari teladan di sana-sini, padahal di
hadapan
kita ada "wanita terbaik di dunia", yaitu Khadijah bin Khuwailid,
r.a., Ummu
Mu'minin yang setia dan taat, yang bergaul secara baik dengan
suaminya dan
membantunya di waktu berkhalwat sebelum diangkat menjadi nabi dan
meneguhkan
serta membenarkannya.

Khadijah, r.a. mendahului semua orang dalam beriman kepada risalah
Rasulullah,saw., dan membantu beliau serta kaum muslimin dengan jiwa,
harta dan
keluarganya. Maka, Allah, swt. membalas jasanya terhadap agama dan
Nabi-Nya
dengan sebaik-baik balasan, dan memberinya kesenangan dan kenikmatan
di dalam
istananya, sebagaimana diceritakan Rasulullah, saw. kepada Khadijah
di masa
hidupnya.

Ketika Jibril datang kepada Nabi, dia berkata : "Wahai, Rasulullah,
inilah
Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah dan makanan
atau
minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari
Rabbnya
dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di surga dari
mutiara
yang tiada keributan di dalamnya dan tidak ada kepayahan." [HR.
Bukhari]

Bukankah istana di surga lebih baik daripada istana-istana di dunia ?

Khadijah, r.a. adalah wanita pertama yang bergabung dengan rombongan
orang
pertama yang beriman kepada Allah,swt. di bumi sesudah Rasulullah,
saw.
Khadijah membawa panji bersama Rasulullah,saw. sejak saat pertama,
berjihad dan
bekerja keras. Dia habiskan kekayaannya dan memusuhi kaumnya. Dia
berdiri di
belakang suami dan Nabinya hingga nafasnya yang terakhir, dan patut
menjadi
teladan tertinggi bagi para wanita.

Betapa tidak, karena Khadijah adalah pendukung Rasulullah, saw. sejak
awal
kenabian. Ar-Ruuhul Amiin telah turun kepada beliau pertama kali di
sebuah gua
di dalam gunung, lalu menyuruhnya membaca ayat-ayat Kitab yang mulia,
sesuai
yang dikehendaki Allah. Kemudian beliau pergi kepada Khadijah dalam
keadaan
takut akibat yang didengar dan dilihatnya. Ketika melihatnya,
Khadijah berkata
:"Dari mana engkau, wahai, Abal Qasim ? Demi Allah, aku telah
mengirim beberapa
utusan untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekah, kemudian kembali
kepadaku."
Maka Nabi menceritakan kisahnya kepada Khadijah.

Khadijah berkata : "Gembira dan teguhlah wahai, putra pamanku. Demi
Allah yang
menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau akan menjadi Nabi umat
ini."

Rasulullah,saw. tidak mendapatkan darinya, kecuali peneguhan bagi
hatinya,
penggembiraan bagi dirinya, dan dukungan bagi urusannya. Rasulullah,
saw. tidak
pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menyedihkan, baik berupa
penolakan,
pendustaan, ejekan terhadapnya atau penghindaran darinya. Akan tetapi
Khadijah
melapangkan dadanya, melenyapkan kesedihan, mendinginkan hati dan
meringankan
urusannya. Demikian hendaknya wanita yang ideal itu.

Itulah dia, Khadijah r.a., yang Allah,swt. telah mengirimkan salam
kepadanya.
Maka turunlah Jibril menyampaikan salam itu kepada Rasulullah,saw.
seraya
berkata kepadanya :"Sampaikan kepada Khadijah salam dari Rabbnya."
Kemudian
Rasulullah, saw. bersabda : "Wahai Khadijah, ini Jibril menyampaikan
salam
kepadamu dari Rabbmu." Maka Khadijah, r.a. menjawab : "Allah yang
menurunkan
salam (kesejahteraan), dari-Nya ber-asal salam (kesejahteraan), dan
kepada
Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan)."

Sesungguhnya ia adalah kedudukan yang tidak diperoleh seorang pun di
antara
para sahabat yang terdahulu dan pertama masuk Islam serta khulafaur
rasyidin.
Hal itu disebabkan sikap Khadijah pada saat pertama lebih agung dan
lebih besar
daripada semua sikap yang mendukung da'wah itu sesudahnya. Dan
sesungguhnya
Khadijah, r.a. merupakan nikmat Allah,swt. yang besar kepada
Rasulullah,saw.

Khadijah r.a. mendampingi Rasulullah,saw. selama seperempat abad,
berbuat baik
kepadanya di saat beliau gelisah, menolongnya di waktu-waktu yang
sulit,
membantunya dalam menyampaikan risalahnya, ikut serta merasakan
penderitaan
yang pahit pada saat jihad dan menolongnya dengan harta dan jiwanya.

Rasulullah,saw. bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang-
orang
mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakanku.
Dan dia
memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-
apa. Allah
mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain
dia."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar